Friday 25 January 2013

Dijahit

Jumat siang, ayah pergi keluar untuk memperbaiki hpnya yang rusak
Dirumah sedang ada tamu (anak SMK yang ingin privat pelajaran)
Sementara bunda sibuk dibawah, aku diatas putar-putar diatas karpet.. keasyikan
akhirnya bibirku kena pinggiran meja yang menyebabkan robek dan berdarahnya bibirku
sampai-sampai darahnya mengenai bajuku..
aku menjerit, akhirnya bunda keatas dan melakukan pertolongan pertama dengan membasuh lukaku dengan air dan kapas
tak lama kemudian ayah pulang. terus bunda cerita klo bibir luthfan sobek.
ayah bilang: ya udah kasih tensoplast aja.. tapi pas diliatin luka dibibirku
ternyata lukanya dalam sekali, hampir mengenai gusi
akhirnya ayah menelpon rumah sakit dan aku disuruh dibawa keruang IGD
akhirnya kami bertiga pergi ke rumah sakit padahal tamunya belum pada pulang dirumah.
di RS, aku dibawa ke IGD sama ayah, sedang bunda diluar ruangan
didalam ruangan IGD, aku disuruh berbaring. aku bertanya: "ayah luthfan mau diapain?"
ayah: "luthfan tenang dulu ya, luka luthfan kan mau diobatin"

sementara itu suster membawa peralatan jahit, gunting, alat suntik untuk bius lokal, perban, NaCl dll.
lalu dokter membersihkan lukaku dengan cairan NaCl.
Ayah menutupi mukaku supaya tidak melihat jarum suntik.
Ketika dokter mulai menyuntik ke pipiku, aku sebenarnya masih belum ngeuh dan belum merasa sakit
cuma si dokternya ragu-ragu padahal cairan bius baru masuk sedikit, akhirnya aku melihat aksi dokter.
Semula aku yang asalnya tenang dan pasrah, pas lihat jarum dll mulai menjerit kencang.

akhirnya aku dibedong supaya tidak bergerak dan dipegang oleh 3 dokter plus ayah.
kemudian dokter menyuntik obat bius dan menjahit bibirku 2x jahitan
setelah itu baru ditutup perban.
akhirnya aku berhenti menangis setelah ayah bilang sudah selesai diobatinya.

Seminggu kemudian aku kontrol lagi untuk melihat perkembangan luka sekaligus mengganti perban
dan seminggu berikutnya dilihat lagi perkembangan jahitannya, ternyata sudah lepas benangnya

No comments:

Post a Comment